Kiper Ini Diganjar Kartu Merah Lantaran Mengeluarkan Jurus Kungfu

Kiper Ini Diganjar Kartu Merah Lantaran Mengeluarkan Jurus Kungfu : Seorang penggemar fanatik sepakbola mengganggu jalannya pertandingan Dutch Cup antara Ajax Amsterdam melawan AZ Alkmar, Rabu, 21 Desember 2011 malam. Penggemar fanatik ini masuk ke lapangan dan menyerang kiper AZ Alkmaar, Esteban Alvarado.

Kontan saja kiper asal Kostarika ini melayangkan tendangan kungfu ke arah penggemar ini. Tidak cukup sampai di situ, Esteban juga mampu menjatuhkan penggemar yang mengganggu itu dan terus menendangnya sampai akhirnya si penggemar diamankan oleh pihak keamanan.

 

Tendangan kungfu mengegerkan dunia sepakbola melalui legenda Prancis Eric Cantona pada 1995. Ketika itu, pemain tim Manchester United tersebut menendang penonton saat mau masuk ruang ganti. Ketika itu Manchester United main di kandang Crystal Palace. Beda dengan Cantona, Esteban melakukannya di dalam lapangan karena penonton nyelonong masuk.

Atas kejadian ini, Esteban malah mendapat kartu merah dari wasit Bas Nijhuis karena kekerasan yang dia lakukan di lapangan. Keputusan ini sempat diprotes oleh para pemain Alkmar karena mereka menganggap apa yang dilakukan oleh Esteban adalah melindungi dirinya dari serangan penggemar fanatik itu. Bahkan, pelatih Alkmaar Gertjan Verbeek juga ikut melakukan protes terhadap keputusan wasit dari pinggir lapangan.

Menanggapi protes itu, Nijhuis mengatakan, "Aku mengerti Esteban melindungi dirinya sendiri, tapi dia berjalan ke arahnya (penggemar) dan menendangnnya berulangkali. Dia juga bisa membiarkan saja." Pertandingan yang sempat terhenti selama 36 menit ini akhirnya dimenangkan oleh Ajax 1-0 dengan gol tunggal dari Gregory van der Wiel.

Sementara itu, Direktur Klub Alkmaar, Toon Gerbrands mengatakan pemainnya,"Tidak merasa aman lagi setelah kejadian ini." Pihak Ajax sendiri meminta maaf atas lemahnya keamanan dan mengatakan penggemar tersebut akan menerima larangan menonton pertandingan seumur hidupnya. "Mungkin aku akan melakukan hal yang sama, mungkin juga tidak. Tapi secara emosi, aku memahami tindakannya," ujar pelatih Ajax, Frank de Boer.